Cara Menghitung Muatan Truk Sesuai Kapasitas

Proses loading barang ke truk logistik

Cara Mengukur Muatan Truk Sesuai Kapasitas – Dalam dunia logistik, cara menghitung muatan truk dengan tepat sangat penting bagi operator logistik untuk menghindari kerugian ritase, denda overloading, dan risiko kecelakaan. Tak hanya berat, pengukuran volume dan dimensi barang juga harus diperhitungkan agar sesuai dengan kapasitas truk.

Artikel ini akan mengulas pentingnya memahami jenis muatan (berat dan volume), rumus praktis untuk menghitung muatan truk, contoh perhitungan berdasarkan jenis truk seperti CDD, Fuso, hingga Wingbox, serta bagaimana teknologi seperti TMS (Transport Management System) membantu operator logistik mengoptimalkan distribusi secara efisien dan aman.

Pengertian

Mengukur muatan truk adalah proses menentukan berapa banyak barang yang bisa dimuat atau diangkut oleh sebuah truk, baik dari segi berat, volume dan jumlah unit barang berdasarkan kapasitas atau ukuran truk.

Tujuannya agar muatan tidak melebihi batas maksimal, baik dari sisi dimensi maupun berat. Ini penting karena muatan berlebih dapat melanggar hukum, menurunkan efisiensi, serta membahayakan keselamatan.

Baca Juga: Jenis-Jenis Truk Logistik dan Kapasitas Muatannya 

Pengertian Volume Muatan

Volume muatan adalah ruang tiga dimensi yang digunakan di dalam bak truk oleh muatan. Secara umum dihitung dalam meter kubik (m³) dengan rumus panjang × lebar × tinggi. Volume ini berbeda dengan berat; bahkan muatan ringan seperti styrofoam bisa punya volume besar namun berat kecil.

Menurut pakar logistik, memperhitungkan volume muatan membantu menentukan pilihan kendaraan yang paling sesuai, apakah truk ringan, medium atau heavy duty. Ini juga sangat dibantu oleh jenis truk logistik seperti CDD, yang mempunyai bak lebih tinggi untuk volume besar.

Mengapa Volume Muatan Penting

Pentingnya volume muatan tak hanya tentang memenuhi muatan maksimal. Berikut alasannya:

  • Efisiensi biaya: tiap ritase memanfaatkan ruang secara optimal mengurangi biaya per kg atau per m³.
  • Keselamatan operasional: muatan tidak melanggar batas dimensi legal, sehingga lebih stabil saat jalan.
  • Pemilihan truk tepat: jika volume besar dan ringan, lebih cocok pakai CDD atau truk box dengan volume tinggi daripada truk berat.

Cara Hitung Volume Muatan

  1. Ukur dimensi bak: panjang (P), lebar (L), tinggi (T) dalam meter
  2. Hitung volume internal = P × L × T (m³)
  3. Reasi terhadap dimensi barang: jika barang disusun vertikal, tinggi bak digunakan; jika tidak, bisa dihitung berdasarkan tinggi paket.
  4. Pastikan total volume barang tidak melebihi volume internal bak truk. Jika ya, tambahkan ritase atau gunakan truk dengan ruang lebih besar.

proses peletakan barang logistik ke kendaraan

Jenis‑Jenis Volume Muatan

Volume Bruto

Volume bruto = total ruang internal bak, tanpa memperhitungkan ketebalan bak, dinding, atau space filler. Pengukuran ini berguna untuk estimasi maksimal kapasitas muatan.

Volume Netto

Volume netto adalah ruang efektif setelah dikurangi ruang yang tidak bisa diisi barang, misalnya sekitar roda, struktur kerangka, dan filler space. Volume netto selalu lebih rendah dari volume bruto.

Volume Pengiriman

Ini volume aktual yang digunakan dalam rencana pengiriman. Dalam praktik, volume pengiriman dihitung berdasarkan susunan barang, pallet, dan space antar muatan. Volume ini menentukan apakah satu ritase cukup atau perlu gabungan multiservis.

Dimensi Luar dan Dalam

Dimensi luar mencakup ukuran fisik kendaraan, sedangkan dimensi dalam adalah ruang yang bisa diisi. Penting memahami perbedaan agar tidak melanggar batas dimensi di jalan atau pelabuhan.

Baca Juga: Manajemen Transportasi Logistik: Definisi, Fungsi & Manfaat di Bisnis

Contoh Perhitungan Mengukur Muatan Truk

Contoh 1

Truk CDE dengan volume internal 12 m³, muatan berupa pallet barang elektronik dengan dimensi: 2 m × 1.2 m × 1 m (2.4 m³). Jika muatan 4 pallet, total volume = 9.6 m³, masih aman di bawah 12 m³. Cocok untuk operator logistik yang mengutamakan efisiensi.

Contoh 2

Truk CDD (Double Diesel), volume internal 18 m³. Barang berbentuk box panjang 3 m × 1 m × 1.2 m (3.6 m³). Jumlah 5 box = 18 m³ tepat penuh. Pastikan distribusi muatan merata agar tidak overload sumbu.

Contoh 3

Pengiriman bubur kayu dalam kantong besar: kantong 1 m³ tapi berat ringan. Volume pengiriman 8 m³. Jika menggunakan truk box rendah, tidak cukup volume. Maka software logistik akan merekomendasikan upgrade ke CDD agar volume tercapai meski berat rendah.

Tips untuk Mengukur Muatan Lebih Akurat

  • Selalu gunakan rumus internal volume dan lakukan penghitungan aktual jika muatan tidak rapi.
  • Gunakan tools digital dalam TMS untuk input volume dan berat muatan.
  • Perhatikan batas hukum untuk dimensi truk di wilayah operasional.
  • Untuk operator, pelatihan cara ukur manual sangat penting sebelum menggunakan data input di aplikasi digital.
  • Gunakan sistem manajemen muatan berbasis software logistik agar kesalahan perhitungan bisa diminimalisir.

Kesimpulan

Mengukur muatan truk secara akurat sangat krusial dalam memastikan distribusi berjalan efisien, aman, dan sesuai kapasitas kendaraan. Volume muatan perlu diperhitungkan berdasarkan definisi: bruto, netto, dan pengiriman untuk memaksimalkan penggunaan ruang tanpa overload.

Mobitech menyediakan solusi berbasis digital yang membantu perusahaan otomatisasi penghitungan muatan melalui TMS dan integrasi data kendaraan seperti kapasitas truk jenis CDD, CDE dan lainnya. Dengan sistem ini, Anda dapat meminimalkan kesalahan manusia dan mengoptimalkan setiap perjalanan truk.

© 2025 Mobitech | Transport Software Company | All Rights Reserved