Pengertian First Mile dan Perbedaan Dengan Middle & Last-Mile

proses loading out barand dari armada

Pengertian First-Mile dan Perbedaan Dengan Middle & Last-Mile – Tahukah bahwa dalam logistik terdapat tiga tahap utama pengiriman barang, yaitu first-mile, middle-mile, dan last-mile? Dari ketiganya, first-mile adalah tahap awal yang mencakup proses pengambilan barang dari titik asal, seperti produsen atau petani, menuju pusat distribusi pertama. Meski sering diabaikan, tahap ini sangat menentukan efisiensi dan keandalan seluruh rantai pasok.

First-mile adalah fondasi dari sistem distribusi yang, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menyebabkan keterlambatan dan pembengkakan biaya di tahap berikutnya. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang apa itu first-mile, mengapa perannya sangat krusial, serta bagaimana perbedaannya dengan middle-mile dan last-mile dalam skema distribusi secara keseluruhan.

Pengertian First-Mile

First-mile adalah tahap awal dari rantai distribusi, di mana barang dipindahkan dari titik asal, misalnya petani, produsen, atau supplier, menuju pusat pengumpulan atau pabrik. Tahap ini mencakup pengumpulan, pengepakan awal, dan pengiriman awal sebelum masuk ke jaringan distribusi utama.

Menurut literatur logistik, first-mile  mencakup koordinasi antara supplier, saluran transportasi awal, dan fasilitas penyimpanan awal. Efisiensi dalam tahap ini sangat bergantung pada sistem yang terintegrasi dan visibilitas tinggi terhadap armada dan jadwal pengambilan.

Sementara Muhaimin & Faisal (2023) menyebutkan bahwa keberhasilan first-mile sangat ditentukan oleh kemampuan sistem TMS dan aplikasi logistik untuk memantau secara real-time jadwal pengumpulan, alokasi kendaraan, hingga pengelolaan biaya TMS yang digunakan. Dengan pendekatan digital, pengumpulan awal bahan baku menjadi lebih cepat, tertib, dan traceable.

Baca Juga: Field Service Management: Pengertian, Manfaat & Penerapannya

Perbedaan Antara First Mile vs Middle Mile vs Last-Mile

First-mile

  • Tahapan pengumpulan barang dari sumber awal (supplier, petani).
  • Biasanya melibatkan armada kecil atau mitra lokal.
  • Penting untuk kontrol kualitas awal dan perencanaan pengiriman masuk.

Dalam model distribusi FMCG atau manufaktur, First-Mile menentukan apakah bahan baku sampai tepat waktu dan dengan kualitas terjaga. Jika ada keterlambatan atau kerusakan, rantai berikutnya otomatis terganggu.

Middle-Mile

  • Tahapan transportasi dari pusat pengumpulan ke gudang pusat distribusi atau hub.
  • Menggunakan armada lebih besar seperti truk dan logistik antar kota.
  • Fokus pada efisiensi jarak jauh dan pengangkutan besar-besaran.

Middle-mile menjadi tulang punggung distribusi skala besar. Di sinilah sistem ERP dan WMS terintegrasi dengan TMS memainkan peran untuk pengelolaan inventory dan optimasi rute.

Last-Mile

  • Tahapan pengiriman dari gudang pusat ke konsumen akhir atau outlet retail.
  • Memerlukan armada ringan, tracking real-time, dan penyampaian keterlibatan pelanggan secara langsung.

Last-mile adalah fase yang paling terlihat dari pengalaman pelanggan. Oleh sebab itu diperlukan visibilitas penuh via dashboard pengiriman dan update status menggunakan aplikasi logistik seperti Mobitech yang terintegrasi dengan WhatsApp atau notifikasi mobile untuk transparansi tinggi.

ilustrasi first mile dengan armada kecil

Kapan Menggunakan First Mile, Middle Mile, dan Last Mile

A. Kapan First-Mile Digunakan?

  1. Saat barang baru selesai diproduksi dan harus dikirim dari pabrik ke gudang pusat atau hub logistik.
  2. Dalam logistik agrikultur: dari petani ke gudang koleksi atau koperasi.
  3. Dalam e-commerce: dari seller (penjual individu atau UMKM) ke warehouse platform.

Contoh:

  • Petani mengirim hasil panen ke gudang koperasi.
  • Pabrik elektronik mengirim produk ke pusat distribusi nasional.Kapan produk diambil langsung dari petani, supplier, atau produsen.

Bisnis manufaktur pangan perlu memulai sistem pengumpulan bahan di titik asal dengan sistem digital. 

B. Kapan Mid-Mile Digunakan?

  1. Ketika barang berpindah dari gudang pusat ke gudang regional atau titik sortir.
  2. Saat mendistribusikan barang antarkota dalam jumlah besar.
  3. 3. Dalam pengiriman B2B (Business-to-Business) skala besar, misalnya antar pusat logistik.

Contoh:

  • Pengiriman dari gudang pusat Jakarta ke gudang regional di Surabaya.
  • Pendistribusian barang dari depo utama ke titik distribusi kota.

Dalam model distribusi nasional, middle-mile memanfaatkan dashboard TMS untuk merencanakan rute optimal, mengelola armada besar, dan menghubungkan data inventory dari ERP/WMS dengan Order Management.

C. Kapan Last-Mile Digunakan?

  1. Saat mengantarkan barang dari gudang atau titik distribusi ke rumah pelanggan.
  2. Dalam pengiriman e-commerce, makanan, atau logistik retail.
  3. Biasanya volume kecil, lebih sering, dan dengan ekspektasi waktu cepat.

Contoh:

  • Kurir mengantar pesanan online ke rumah pelanggan.
  • Pengiriman paket dari locker pickup ke tangan penerima.

Last-Mile menjadi bagian penting dalam membangun kepuasan pelanggan. Mobitech menyediakan fitur Order Management dan real-time tracking yang memungkinkan pelanggan menerima notifikasi status pengiriman via WhatsApp atau dashboard interaktif.

Baca Juga: Fourth Party Logistics (4PL): Pengertian, Fungsi & Manfaat

Tips Mengoptimalkan First-Mile

A. Gunakan Sistem Penjadwalan Digital

  • Manfaat penjadwalan otomatis dalam TMS untuk alokasi pickup awal.
  • Melibatkan teknologi untuk memilih armada terdekat yang tersedia, sehingga biaya TMS bisa diminimalkan.

Dengan Smart Planning dari Mobitech, Anda dapat menjadwalkan pickup bahan awal secara otomatis, menentukan kendaraan optimal, dan mengurangi waktu tunggu supplier. Semua dilakukan dalam hitungan menit setelah pola pickup terbentuk 

B. Pastikan Visibilitas dan Real-Time Tracking 

  • Gunakan aplikasi logistik yang memungkinkan supplier memantau status pickup dan pengiriman pertama.
  • Integrasi GPS dan dashborad memudahkan monitoring.

Setiap pengambilan barang di lapangan bisa direkam real-time, termasuk foto awal kondisi barang, sehingga jika terjadi kualitas buruk atau keterlambatan, dapat langsung direspons. Mobilisasi ini sangat membantu dalam menjaga kontinuitas distribusi.

C. Bangun Prosedur Pengemasan dan Kualitas Awal

  • SOP pengemasan awal dan pengecekan mutu sebelum diangkut.
  • Integrasikan proses ini dengan sistem ERP/WMS untuk laporan kualitas.

Dengan sistem yang terhubung ke ERP/WMS, setiap pickup memiliki catatan otomatis terkait kualitas, kuantitas, dan kondisi barang. Hal ini membangun basis data yang dapat digunakan untuk analisis kualitas jangka panjang.

Kesimpulan

First-Mile adalah tahap awal distribusi yang sangat krusial dalam menjaga alur pengiriman tetap lancar dan efisien. Perbedaan mendasar dengan Middle-Mile dan Last-Mile terletak pada tujuan, skala armada, serta fokus optimasi que waktu dan kualitas. Pemilihan dan pengelolaan yang tepat dari masing-masing tahap dapat meningkatkan efisiensi logistik, menurunkan biaya TMS, dan memperbaiki kepuasan pelanggan.

Untuk mendukung First-Mile, Middle-Mile, hingga Last-Mile, platform digital seperti solusi aplikasi logistik, TMS, ERP, dan WMS menjadi sangat relevan. Mobitech hadir dengan modul Smart Planning, Order Management, dan integrasi sistem ERP untuk membantu bisnis distribusi Anda mengelola setiap tahap logistik secara efisien, hemat biaya, dan berbasis data. Jika Anda ingin mengimplementasikan sistem logistik modern yang scalable, Mobitech bisa menjadi mitra terbaik untuk membantu bisnis Anda berkembang lebih optimal.

Picture of Dimas Tri Wibowo

Dimas Tri Wibowo

Logistics Enthusiast

© 2025 Mobitech | Transport Software Company | All Rights Reserved