Cara Menghitung Biaya Ritase? Ini Penjelasannya – Pernahkah Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa itu 1 ritase, dan bagaimana cara menghitung biaya ritase secara akurat? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan pelaku manajemen transportasi logistik, terutama ketika harus merencanakan rute distribusi dan mengatur anggaran operasional. Tanpa pemahaman yang tepat, penetapan tarif ritase bisa menjadi asal-asalan dan berisiko merugikan perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi manajer operasional maupun pemilik usaha untuk memahami apa itu ritase, jenis-jenis perhitungannya, serta bagaimana cara menghitung biaya ritase dengan benar. Dalam artikel ini, kami akan membahasnya secara lengkap dan praktis untuk Anda.
Apa itu Ritase?
Ritase sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut jumlah perjalanan atau trip yang dilakukan oleh kendaraan pengangkut dalam satu periode waktu tertentu. Dalam praktiknya, ritase sering menjadi dasar dalam sistem pengupahan, penghitungan produktivitas, maupun penentuan biaya operasional kendaraan.
Contoh sederhana: Anda memesan pengiriman barang dari kota Jakarta ke Bandung. Saat truk pergi dan tiba di tujuan, itu hitungan 1 ritase. Jika kembali kosong ke Jakarta, maka belum menjadi ritase tambahan. Jika truk langsung kembali ke titik awal dengan muatan baru, itulah ritase kedua.
Dengan memahami ritase, pemilik armada dapat menghitung efisiensi penggunaan truk, beban bahan bakar, serta waktu yang efektif untuk estimasi pengiriman biaya.
Baca Juga: Manajemen Transportasi Logistik: Definisi, Fungsi & Manfaat di Bisnis
Jenis‑Jenis Ritase
One‑Way Back
- Truk mengantar barang dari titik A ke B, lalu kembali kosong ke gudang.
- Umumnya digunakan untuk rute pendek; biaya ritase dihitung hanya sekali. Travel kosong tetap dihitung dalam biaya operasional.
Round Trip
- Setelah antar barang A → B, truk kembali ke A.
- Ini menghasilkan dua ritase sekaligus—perjalanan keluar dan pulang semua dihitung.
- Cocok untuk rute yang sama‑sama memiliki muatan penuh di tiap arah.
Fixed Route
- Ritase dilakukan pada rute tetap, seperti distribusi harian dari gudang ke toko‑toko.
- Transportasi berjalan berulang dengan rute yang sama, cocok untuk layanan ritase tetap (bulk delivery).
Charter
- Ritase khusus seperti menyewa truk penuh tanpa melalui rute tetap.
- Biaya dihitung secara keseluruhan (full trip) dengan penyesuaian jarak, muatan, dan durasi kontrak.
Faktor‑Faktor yang Mempengaruhi Ritase
1. Jarak Tempuh
Jarak menjadi komponen utama: makin panjang, makin tinggi biaya bahan bakar dan waktu tempuh. Selain itu, jarak panjang juga memerlukan pemeliharaan yang lebih sering.
2. Kecepatan & Waktu Bongkar Muat
Durasi bongkar muat di gudang atau depots memengaruhi produktivitas. Waktu tunggu bisa menyebabkan ritase berkurang dalam satu hari kerja.
3. Kondisi Jalan
Rute dengan jalan mulus memungkinkan ritase optimal. Sebaliknya, jalan rusak, macet, atau berbukit menurunkan efisiensi dan menambah biaya per ritase.
Rumus dan Cara Menghitung Biaya Ritase
Biaya ritase umumnya dihitung berdasarkan beberapa faktor, yaitu:
- Jenis kendaraan: Truk besar (seperti trailer) umumnya lebih mahal daripada truk kecil (seperti pick-up).
- Jarak tempuh: Semakin jauh jarak tempuh, semakin tinggi biaya ritase.
- Muatan barang: Berat dan jenis muatan barang dapat memengaruhi biaya ritase.
- Kondisi jalan: Biaya ritase di medan yang sulit atau terpencil bisa lebih tinggi.
- Biaya tambahan: Biaya tol, parkir, dan makan supir dapat ditambahkan ke dalam biaya ritase.
Berikut ini adalah langkah-langkah umum cara menghitung biaya ritase:
Biaya Ritase = (Biaya Bahan Bakar + Biaya Sopir + Biaya Tol + Depresiasi per km + Biaya Operasional) × Jarak per ritase
- Biaya Bahan Bakar:
Konsumsi liter × harga per liter. - Biaya Sopir:
Upah harian atau per km. - Biaya Depresiasi & Operasional:
Pemeliharaan, asuransi, dan penyusutan kendaraan.
Masukkan data ini ke dalam TMS atau aplikasi logistik untuk kalkulasi otomatis saat membuat estimasi.
Baca Juga: Manajemen Transportasi Darat: Pengertian, Fungsi & Manfaat
Tips Perhitungan Ritase Efektif dan Efisien
- Gunakan data riil: konsumsi bahan bakar aktual dan durasi tempuh.
- Integrasikan dengan sistem digital (TMS, ERP).
- Pertimbangkan ritase kembali (return trip) dalam perencanaan.
- Optimalkan rute agar jarak tempuh minimal namun produktif.
- Pantau kondisi armada untuk menghindari biaya tidak terduga.
Kesimpulan
Memahami cara menghitung biaya ritase membantu pelaku logistik membuat keputusan tarif lebih realistis dan memperbaiki manajemen armada. Penghitungan didasarkan pada variabel seperti jarak, bahan bakar, dan waktu operasional. Integrasi dengan aplikasi logistik dan TMS akan meningkatkan akurasi dan efisiensi biaya operasional.
Mobitech menyediakan solusi teknologi logistik seperti perangkat TMS yang mendukung fitur estimasi biaya ritase bahkan integrasi dalam manajemen transportasi. Dengan pendekatan digital, Mobitech membantu bisnis Anda meminimalkan risiko dan merencanakan biaya pengiriman dengan lebih baik.