Biaya Operasional Logistik: Pengertian, Macam, Dan Cara Hitungnya – Dalam setiap aktivitas bisnis, logistik memegang peran penting—mulai dari pengelolaan gudang, pengadaan bahan baku, hingga distribusi produk ke berbagai titik. Di balik semua proses itu, ada yang sering luput dari perhatian: biaya operasional logistik.
Memahami biaya ini bisa jadi kunci untuk menjalankan bisnis yang efisien dan kompetitif. Semakin cermat Anda mengelolanya, semakin besar peluang untuk menghemat tanpa mengorbankan kualitas layanan.
Melalui artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh apa itu biaya operasional logistik, apa saja komponennya, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara menghitungnya agar perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam pengelolaan logistik.
Pengertian Biaya Operasional Logistik
Secara umum, biaya operasional logistik adalah seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap aliran barang dan jasa dari titik asal ke titik konsumsi. Biaya ini mencakup segala aspek, mulai dari penyimpanan, pengangkutan, pengemasan, hingga tenaga kerja.
Menurut Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP), biaya logistik mencakup transportasi, pergudangan, administrasi, serta biaya manajemen dan perencanaan supply chain. Dalam laporan Statista 2024, tercatat bahwa rata-rata biaya logistik menyumbang sekitar 10-15% dari total biaya operasional perusahaan di sektor retail dan manufaktur.
Baca Juga: Operator Logistik: Peran, Tugas & Tanggung Jawab
Biaya Operasional Logistik Mencakup Apa Saja?
Berikut adalah beberapa komponen utama dalam biaya operasional logistik:
1. Biaya Transportasi dan Pengiriman
Biaya ini mencakup seluruh pengeluaran terkait pengangkutan barang dari satu titik ke titik lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya ini antara lain jenis moda transportasi (darat, laut, udara), jarak tempuh, dan volume barang.
Dalam bisnis skala besar, biaya transportasi bisa mencapai 50% dari total komponen manajemen logistik. Selain ongkos kendaraan dan bahan bakar, perusahaan juga harus mempertimbangkan biaya tol, asuransi pengiriman, biaya perawatan kendaraan, dan biaya outsourcing ke jasa logistik.
Efisiensi dalam transportasi dapat dicapai dengan menggunakan software logistik atau sistem ERP yang dapat mengoptimalkan rute pengiriman, mengurangi waktu tempuh, dan menghindari keterlambatan.
2. Biaya Gudang atau Warehouse
Biaya ini mencakup seluruh pengeluaran untuk menyimpan barang dalam jangka pendek maupun panjang. Termasuk dalam biaya ini adalah sewa gudang, biaya listrik, pendingin (jika diperlukan), perawatan fasilitas, serta sistem keamanan.
Di sisi lain, perusahaan juga harus menghitung biaya teknologi seperti penggunaan Warehouse Management System (WMS), sensor IoT, hingga software logistik yang terintegrasi dalam Enterprise Resource Planning (ERP). Sistem ini membantu mengelola stok barang secara real time dan meminimalisir biaya karena kelebihan atau kekurangan stok.
Investasi pada gudang otomatis (automated warehouse) juga menjadi tren yang dapat menurunkan biaya tenaga kerja serta mempercepat proses sortir dan penyimpanan barang.
3. Biaya Inventory
Biaya inventory adalah pengeluaran yang berkaitan dengan penyimpanan dan pengelolaan stok barang. Biaya ini meliputi biaya pembelian barang, biaya penyusutan karena kadaluarsa atau kerusakan, serta opportunity cost dari barang yang terlalu lama tersimpan.
Penerapan metode Just-In-Time (JIT) atau Demand Forecasting melalui software logistik membantu mengurangi kebutuhan penyimpanan barang secara berlebihan. Dengan demikian, perusahaan bisa menghemat ruang gudang dan modal yang tertahan.
Dalam divisi logistik, peran inventory management sangat krusial untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan barang dan efisiensi biaya.
4. Biaya Distribusi
Biaya distribusi mencakup aktivitas pengiriman barang ke konsumen akhir atau titik distribusi berikutnya. Selain biaya transportasi, biaya distribusi juga meliputi pengemasan, pengangkutan manual, dan layanan pelanggan.
Distribusi yang efisien tidak hanya mengandalkan armada kendaraan tetapi juga sistem informasi yang baik. Di sinilah pentingnya integrasi antara komponen manajemen logistik dengan sistem informasi berbasis ERP agar distribusi berjalan tepat waktu, akurat, dan hemat biaya.
5. Biaya Tenaga Kerja
Ini mencakup gaji, tunjangan, dan pelatihan untuk staf yang terlibat dalam operasi logistik. Mulai dari supir, operator forklift, admin logistik, hingga manajer supply chain.
Tenaga kerja yang terampil dan terlatih dapat mengurangi potensi kesalahan dalam pengiriman, penyimpanan, maupun pengelolaan dokumen. Oleh karena itu, banyak perusahaan mulai mengadopsi software logistik untuk mengotomatisasi tugas-tugas manual dan meningkatkan efisiensi kinerja SDM.
Selain itu, ada biaya tambahan untuk tenaga kerja shift malam, lembur, hingga outsourcing yang juga harus dihitung dengan cermat oleh divisi logistik.
Baca Juga: Warehouse Logistik: Pengertian, Jenis & Fungsinya

Cara Hitung Biaya Operasional Logistik
Menghitung biaya operasional logistik memerlukan pendekatan berdasarkan jenis biayanya. Berikut pendekatannya:
a. Transportasi dan Pengiriman
Biaya = Jarak (km) x Tarif per km x Jumlah Trip + Biaya Tambahan (tol, BBM, asuransi)
b. Gudang
Biaya = Sewa bulanan + Biaya listrik + Biaya peralatan + Gaji karyawan gudang
c. Inventory
Biaya = (Biaya pembelian barang + Biaya penyimpanan + Biaya kerugian/penyusutan) / Total unit
d. Distribusi
Biaya = Biaya pengemasan + Biaya transportasi + Gaji tim distribusi
e. Tenaga Kerja
Biaya = Gaji bulanan + Tunjangan + Lembur + Biaya pelatihan
Setiap komponen dapat dikalkulasi per bulan atau per tahun, tergantung skala perusahaan. Penggunaan software logistik atau sistem ERP dapat membantu menyusun laporan otomatis dan analitik biaya secara rinci.
Kesimpulan
Biaya operasional logistik merupakan aspek penting dalam manajemen supply chain yang harus dianalisis secara detail. Dengan memahami jenis-jenis biaya seperti transportasi, gudang, inventory, distribusi, hingga tenaga kerja, perusahaan bisa mengambil langkah strategis untuk efisiensi dan penghematan jangka panjang.
Untuk perusahaan yang ingin mengoptimalkan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi, mobitech.id hadir sebagai solusi modern. Dengan dukungan software logistik berbasis teknologi dan integrasi sistem ERP, Mobitech membantu divisi logistik Anda menjadi lebih cerdas, responsif, dan hemat biaya. Hubungi kami sekarang untuk solusi logistik yang tepat guna bagi perkembangan bisnis Anda.